Penanaman Bibit Tanaman Sayuran
Tanaman sayuran merupaan tanaman yang berfungsi sebagai makanan pendamping makanan pokok. banyak jenis tanaman sayuran dan kelompokan berdasarkan bagian tanaman yang di makan, yaitu:
- Sayuran buah
- Sayuran daun
- Sayuran batang/tunas
- Sayuran umbi
- Sayuran bunga
- Sayuran polong
A. Mengamati bibit siap tanam
Bibit merupakan hasil perkembang biakan tanaman secara generatif atau vegetatif, yang ditanam dalam system penanaman tidak langsung (indirect planting). Bibit tanaman sayuran umumnya hasil dari perkembang-biakan tanaman secara generatif melalui benih pada suatu media persemaian.
Contohnya penanaman bayam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
menyebar biji langsung pada bedengan, menyebar langsung pada larikan/barisan,
dan melalui persemaian lebih dahulu.
- Cara disebar langsung biasanya digunakan untuk penanaman bayam cabut. Biji disebar langsung secara merata di atas permukaan bedengan kemudian ditutup tipis dengan tanah kurang lebih 1 – 2 cm).
- Biji dapat juga disebarkan pada larikan/barisan dengan jarak antar barisan 10 – 15 cm, kemudian ditutup kembali dengan lapisan tipis tanah.
- Persemaian umumnya digunakan untuk penanaman bayam petik. Benih disemai, kemudian setelah tumbuh (kurang dari 10 hari), bibit dibumbun dan dipelihara selama kurang lebih 3 minggu sampai siap dipindah ke lapangan. Jarak tanam pada sistem ini adalah 50 cm x 30 cm.
cara ini tidak hanya bayam saja. melainkan tanaman yang memiliki biji yang kecil dapat digunakan cara-cara tersebut.
B. Jarak tanam
berikut merupakan contoh jarak tanam dari berbagai jenis tanaman
sayuran, antara lain
Jarak tanam sawi dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm, semakin subur tanah jarak tanam semakin lebar/panjang.Bawang daun jarak tanam yang digunakan 20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30 cm.
Stek–stek kangkung air ditanam pada lumpur kolam atau sawah yang dangkal dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm atau 30 cm x 30 cm. Kangkung darat jarak 20 cm antar barisan dan 20 cm antara tanaman. Jarak tanam selada keriting sebesar 10 x 15 cm.
c. Lubang tanam
Pilihlah bibit sawi yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm lubang tanamn ini disesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. dan lubang tanam ini mengengikuti jarak tanam. untk membuat lubang taman kita harus seragam. misal lubang tanam dibuat pada sebelah selatan ajir maka semua harus disebelah selatan. usahakan ketika membuat lubang tanam ajir jangan dicabut, hal ini untuk mengantisipasi pergeseranlubang tanam.
D. Kriteria bibit siap tanam
Sebelum melakukan penanaman perlu dilakukan pemilihan bibit terlebih dahulu untuk mendapatkan tanaman dapat tumbuh baik dan seragam di lahan. Adapun syarat bibit yang baik dan siap dipindahkan antara lain :
• Pertumbuhannya sehat
• Calon batangnya lurus, tidak patah
• Berdaun antara 3 – 5 helai
• Struktur perakarannya baik
• Umurnya tepat.
E. Pelaksanaan penanaman tanaman sayuran
Tingkat keberhasilan bibit yang tumbuh dan berkembang di lahan harus melalui cara penanaman bibit yang baik dan benar.
Waktu pemindahan bibit sebelum ditanam sebaiknya disiram air terlebih dahulu Untuk mengurangi kerusakan akar pada bibit. Selanjutnya bibit beserta media tumbuhnya dilepas dari pot/polibagnya dengan cara calon batang bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah kemudian posisi bibit dibalik secara hati-hati dan pot dilepas atau polibag dipotong bagian dasarnya secara horizontal maka bibit akan menggelincir tanam dengan sendirinya atau polibag dirobek secara hati- hati hingga bibit dan media terlepas dari polibagnya dan diusahakan media tumbuh tidak pecah dan berhamburan.
Bibit ditanam setinggi leher akar tanaman pada lubang tanam. Kemudian celah-celah lubang tanam yang tersisa ditutup dengan tanah sambil ditekan condong ke arah akar, sehingga akar dapat berhubungan langsung dengan tanah urukan. Agar tanah disekitar akar tanaman menjadi kompak atau menyatu, sebaiknya media tanam segera disiram air setelah selesai penanaman.
Waktu penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari guna
menghindari tanaman menjadi layu karena sengatan terik matahari.
Apabila pada waktu menanam kondisinya panas sekali, maka dianjurkan sesudah bibit ditanam sebaiknya diberi pelindung dari sinar matahari langsung dengan menggunakan bahan pelepah batang pisang sampai bibit mampu beradaptasi dengan sinar matahari.
Bibit sawi yang telah berumur 12
hari setelah semai diangkut ke lapangan.
Selanjutnya bibit ditanam dalam lubang tanam yang telah disediakan.
Pada pertanaman kangkung air, pemberian pupuk kandang jarang dilakukan. Pupuk buatan berupa 50–100 kg N/ha diberikan setelah tanaman tumbuh. Pemberian pupuk N juga diberikan setelah panen. Biji kangkung darat ditanam pada tanah tegalan yang telah dipersiapkan. Tanah tegalan tersebut dicangkul sedalam 30 cm, dan diberi pupuk kandang kuda atau domba sebanyak 1 kg/m2 atau 10 ton/ha. Setelah tanah diratakan kemudian dibuat bedengan pertanaman dengan lebar 60 cm atau 1 m. Pada bedengan-bedengan tersebut dibuat lubang-lubang tanam dengan jarak 20 cm antar barisan dan 20 cm antara tanaman. Tiap lubang diberi 2 –7 biji Kangkung. Sistem penanaman dilakukan dengan zig-zag atau sitem garitan (baris).
Setelah lahan siap pindahkan bibit Selada keriting dari tempat penyemaian. Dalam memindahkan tanaman, sebaiknya angkat dengan tanah yang menyangga zona perakaran. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal atau dilubangi dengan tangan saja. Besar dan dalam lubang tanam disesuaikan dengan perakaran bibit selada keriting yang akan dipindahkan. Tanaman katuk umumnya diperbanyak secara vegetatif dengan stek batang atau cabang. Dalam satu hektar dibutuhkan sekitar 400.000 stek. Stek katuk ditancapkan dalam lubang tanam secara tegak sedalam 5–10 cm kemudian tanah disiram sampai lembab.
Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam kecil dan bibit atau tunas anakan ditanam dengan posisi tegak lurus dan ditimbun dengan tanah kembali dan disiram. Penyiangan terhadap gulma dapat dilakukan bersamaan dengan pendangiran untuk menggemburkan tanah yang mungkin mengalami pemadatan. Selain itu diperlukan penimbunan pada pangkal batang. Langkah ini diperlukan untuk mendapatkan warna putih pada batang semu bawang daun. Bawang daun berkualitas mempunyai batang semu yang berwarna putih dengan panjang kurang lebih 1/3 keseluruhan tanaman. Batang semu yang berwarna putih rasanya lebih enak sedangkan yang berwarna hijau lebih liat sehingga kurang disukai. Penimbunan batang sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk menghindari pembusukan batang dan daun terutama saat tanaman masih muda.
Cara penanaman sayuran daun, sebagai contoh penanaman kangkung darat adalah; biji dengan ukuran diameter 3 mm, disebar dalam baris- baris berjarak 15 cm dengan jarak kira-kira 5 cm antara masing-masing biji. Kultivar yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam musim hujan. Penanaman selada secara langsung dilakukan dengan cara benih ditabur dalam garitan yang telah ditentukan. Jika melalui persemaian, bibit ditanam dengan jarak tanam seperti tersebut di atas, sehingga dalam satu bedengan dapat memuat 4 baris tanaman.
Teknik menanam bayam cabut ada 2 cara, yakni secara langsung maupun tidak langsung. Cara menanam dengan langsung lebih sederhana, yakni kita tinggal menebar bibit bayam di atas lahan dan menutupnya dengan lapisan tanah yang cukup tipis. Sedangkan untuk cara menanam yang tidak langsung, berarti kita harus menumbuhkan dulu bibit-bibit tersebut baru kemudian menanamnya kembali secara rapi di atas lahan yang telah kita persiapkan.
No comments for "Penanaman Bibit Tanaman Sayuran"
Post a Comment